Lama tidak menulis disini..membranding diri secara online dengan
berbagai posisi ternyata sangat susah. So, akhirnya menjadi terbengkalai
dengan media yang saya gunakan untuk “personal branding” saya di
blogdetik sebagai seorang Guru Bimbingan dan Konseling.
Oke deh, saat ini pengen share tentang sesuatu yang berkecamuk di pikiran saya beberapa bulan ini.
KORUPSI…yup, korupsi!
Beberapa bulan ini saya sedang rajin memantau Lini Masa akun twitter
@TrioMacan2000, kebetulan akun twitter saya yang sejak 2010 dulu tidak
pernah berjalan, kini kembali jalan. Walaupun itu hanya sekedar Retweet
Kembali ke pikiran saya
Seperti kita ketahui, dan media juga sudah memberitakan bahwa korupsi
saat ini kembali marak dibicarakan. Mulai dari korupsi anggaran di DPR,
kemudian korupsi di BUMN, korupsi di kementerian, kemudian korupsi di
pemerintahan provinsi bahkan kabupaten, semua melakukan korupsi.
Benar-benar parah!
Dalam bayangan saya, generasi muda saat ini yang haus informasi
melalui berbagai media kini selalu disuguhi dengan berita korupsi.
Kira-kira, jika mereka membaca informasi yang mereka baca tentang
“korupsi”, apakah itu akan terekam oleh mereka?! Sudah pasti mereka akan
mengingat itu kan, sudah banyak teori yang menjelaskan bahwa seorang
anak dapat dengan mudah mengingat peristiwa yang berkesan yang
dialaminya, bahkan konon ingatan peristiwa yang “mesum”
merupakan
ingatan yang tercetak terlama di otak kita.
Seperti yang kita ketahui bersama juga, generasi muda saat ini
cenderung bersifat meniru. Coba kita lihat kasus OLGA di media, dulu
seorang lelaki sangat malu bila dia berperilaku “kebanci-bancian”,
sekarang generasi muda saat ini bahkan bisa sangat bangga terlihat
seperti OLGA. Dan, itulah realita yang terjadi, dan itu adalah salah
satu contoh kasus.
Dengan kondisi seperti ini, generasi muda yang “suka meniru” kemudian
di suguhi informasi berulang-ulang tentang korupsi, kira-kira apakah
ada kemungkinan mereka akan meniru perilaku korupsi itu?! Menurut saya,
Iya! Mereka akan meniru perilaku itu! Lalu, bagaimana dengan informasi
yang guru-guru sampaikan di sekolah, bahkan bila lebih khusus ke Guru BK
yang kadang tidak mendapatkan jam pelajaran di kelas untuk menyampaikan
informasi?!
Saya pribadi sebagai guru BK, kadang merasa kebingungan bagaimana
memposisikan diri ketika berhadapan dengan anak-anak. Sangat berat
ketika saya harus menyampaikan tentang Pendidikan Karakter Bangsa dan
kemudian ada pertanyaan dari anak, “Pak, kok di DPR ada Korupsi ya?”,
lalu yang lain kadang bertanya “Pak, Indonesia itu negara Gagal ya
pak?”. Pertanyaan-pertanyaan itu terkadang menjadi boomerang dalam
menyampaikan materi “yang sangat baik” itu. Karakter seperti apa yang
wajib dimiliki bangsa Indonesia?!
Demoralisasi adalah suatu kondisi penurunan moral!
Waduh..ini yang saat-saat ini saya takutkan..walaupun menurut
pandangan saya itu sudah terjadi! Tapi, saya secara pribadi pun juga
menemukan demoralisasi ini tidak terjadi di kalangan generasi muda. Tapi
semua kalangan! Mulai dari generasi muda, sampai generasi tua!
Media-media sudah menjadi alat untuk “penjajahan”. Semua cerita kini
dijadikan sebuah DRAMA! Mulai dari sekedar sepatu, cerita di balik
prestasi, semua dijadikan komoditas melalui DRAMA.
Guru BK dan Demoralisasi
Apabila semua sudah terjadi seperti ini, kira-kira apa yang akan kita lakukan?!
Sebagai pribadi, saya hanya bisa berusaha memberikan
pencerahan..terutama kaitannya dengan Kegiatan Belajar Mengajar..karena
menurut saya Pola “Korupsi” sudah dilakukan anak. Membolos atau tidak
masuk tanpa keterangan, tidak melakukan remedi pelajaran, melanggar
peraturan, menurut saya adalah perilaku korupsi. Selain itu, karena
selalu dilakukan berulang-ulang maka kadang akan dianggap “kenakalan
wajar”.
Saya secara pribadi tidak suka menggunakan istilah nakal untuk
memberikan sebutan terhadap perilaku menyimpang dari peraturan. Maka
dari itu, saya sebagai guru BK saat ini pun masih bingung untuk mencari
cara bagaimana menjelaskan tanpa menghakimi bahwa apa yang terjadi di
realita adalah memang seperti itu, dan tidak membohongi..
Ini mungkin sekedar tulisan saya untuk mencari cara..next update saya
akan menuliskan tentang bagaimana memberikan informasi di dalam kelas
sebagai guru BK tanpa menghakimi dan tidak membohongi!
Source : http://faizperjuangan.blogdetik.com/?p=32
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.