Monday, September 22, 2025

Kita Memiliki Potensi, Namun Terkadang Kita Tidak Menyadari


    Hari pertama pelatihan, sebagai sebuah kegiatan pasti akan diawali dengan pembukaan. Dengan dihadari beberapa jajaran direktorat, acara ini dengan resmi dibuka untuk dimulai. Sebuah Pelatihan Teknis Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan dengan kerjasama dengan Monash University Australia yang didukung oleh LPDP. Setelah sesi pembukaan, kegiatan ini langsung digawangi oleh dosen dari Monash University, Mr. Andrew Brown dan Mr. Brad Blomfield. Karena digawangi oleh orang australia, sudah barang tentu kegiatan ini menggunakan full bahasa inggris.

    Kegiatan dimulai dengan ice breaking untuk saling mengenal, dimulai dengan perkenalan dilanjutkan dengan berkelompok sesuai dengan makanan kesukaan, serta diakhiri dengan saling menceritakan apa yang dilakukan selama sehari ketika menjadi Guru Bimbingan dan Konseling dan ternyata banyak hal-hal yang menarik, karena semua peserta berusaha untuk mengucapkan dengan bahasa inggris. Saya pribadi juga menyadari jika kemampuan speaking saya sangat terbatas, terbatas karena adanya perasaan takut untuk mengucapkan, takut salah, dan sebagainya. Tapi pelan-pelan, saya berusaha...i try.

    Kegiatan selanjutnya adalah dengan mengelompokkan diri agar bisa memunculkan sesi diskusi dalam kelompok kecil. Ada beberapa hal yang kami diskusikan, dimulai dengan menggali situasi dan kondisi yang ada disekolah, mulai dari tentang kondisi lingkungan, hingga dukungan sistem atau stakeholder khusunya dalam menghadapi siswa yang membutuhkan bantuan dengan kondisi kesehatan mentalnya. Banyak hal yang menarik muncul disini, karena masing-masing memiliki pendapat yang berbeda satu sama lain, walaupun kami mengerjakan pertanyaan yang sama namun masing-masing bisa memiliki hal yang berbeda. Dalam sesi ini juga memunculkan beberapa pernyataan yang menarik dan membangun kesadaran saya bahwa sesungguhnya kita memiliki potensi, dan kegiatan ini sebetulnya untuk memercikkan semangat untuk dapat mengubah. 

    Hari ini menurut saya adalah Hari H, hari untuk dapat belajar lebih banyak dari sebelumnya dengan sudut pandang yang lebih luas. Harapan saya, dengan adanya hari ini dapat semakin menyadari jika kedepan sesungguhnya saya mampu. Untuk menutup cerita hari ini, Ini sekedar foto Mr Andrew in action.


Continue reading Kita Memiliki Potensi, Namun Terkadang Kita Tidak Menyadari

Sunday, September 21, 2025

Upgrade Kemampuan Konseling agar dapat Melayani Murid dengan Baik

    
    Memulai dan menyiapkan diri untuk belajar tentang konseling, mungkin ini kesimpulan yang saya dapatkan ketika briefing sebelum kegiatan ini akan dimulai besok, 22 September 2025. Pertemuan pertama ini, saya mendapatkan banyak informasi tentang proses yang terjadi sebelum kami semua hadir disini. Terdapat 777 pendaftar, dari mereka hanya 170an yang secara administrasi lolos, namun disaring lagi menjadi 140an calon peserta. Dari jumlah tersebut, dilakukan wawancara dengan bahasa inggris yang akhirnya menemukan sejumlah 30 orang pilihan yang akan dididik dalam proses pembelajaran.
    Kompetitif sekali informasi yang saya dapatkan malam ini, dan diantara kami pun ada yang semakin bersemangat dengan vibes yang muncul setelah informasi tersebut. Sedangkan saya, setelah mendapatkan paparan dari Bu Ira, salah satu narasumber malam ini, justru mengambil kesimpulan bahwa di momentum ini kita harus bisa meng-upgrade diri untuk bisa memberikan layanan konseling yang baik serta membangun mindset bahwa peran Guru BK saat ini harus menambah porsinya dalam pengembangan diri siswa serta preventifnya. 
    Secara keilmuan, bayangan saya besok kami akan dapat materi tentang teknik konseling yang cukup efektif dalam mengungkap permasalahan siswa serta efektif membantu siswa dalam menyelesaikan masalahnya. Selain itu kesadaran Guru BK untuk lebih berperan dalam membantu pengembangan diri siswa juga harus ditingkat serta peran preventif Guru BK dalam layanan dasarnya akan diupgrade dengan memahami tentang Sosial Emosional Learning yang masuk dalam layanan dasar yang selalu guru BK sampaikan.
    Sepertinya akan banyak ilmu yang didapatkan nantinya, walaupun ada keraguan juga tentang apakah bisa efektif dalam memahami ilmu yang disampaikan oleh 2 dosen Monash University besok, tampaknya ini akan jadi tantangan yang menarik. Karena proses pembelajaran ilmu baru dengan bahasa yang lain juga membangun kemampuan kita dalam memahami sesuatu.
    Ada satu hal yang menarik ketika Pak Mukmin menyampaikan informasi, bahwa setiap peserta dalam kegiatan ini dibiayai oleh LPDP dan secara jumlah angka yang diberikan kepada peserta ternyata jumlahnya cukup untuk membayar kuliah saya kemarin 4 semester. Dari hal ini saya malah jadi mengambil kesimpulan juga bahwa sesungguhnya ini seperti beasiswa Pendidikan Profesi Konselor namun diberikan dengan waktu yang singkat. Semoga saya bisa menjalani ini semua. Dibawah ini adalah foto kami bersama panitia dan narasumber malam ini, semoga pembelajaran ini menarik dan menyenangkan.

Continue reading Upgrade Kemampuan Konseling agar dapat Melayani Murid dengan Baik

Saturday, September 20, 2025

Semangat Untuk Berguna Bagi Orang Lain (Sebuah Refleksi untuk Selalu Belajar)

 


"Nama saya Faiz Mudhokhi. Saya tumbuh dengan keyakinan sederhana: hidup ini adalah kesempatan untuk memberi manfaat atau dalam bahasa jawa “migunaning tumraping liyan”. Keyakinan itu yang akhirnya membawa saya menjadi seorang Guru Bimbingan dan Konseling (BK) di SMKN 3 Yogyakarta, sekolah yang penuh dengan dinamika, cerita perjuangan siswa, dan harapan besar orang tua." 

    Begitu paragraf pertama yang saya tulis dalam esai personal statemen yang saya buat untuk mengikuti seleksi Program Pelatihan Teknik Bimbingan dan Konseling yang diadakan oleh Dirjen GTKPG Kemendikdasmen yang bekerja sama dengan LPDP dan pematerinya nanti dari Monash University Australia. Sebuah pelatihan yang persyaratannya menurut saya cukup menantang; mulai dari persyaratan toefl itp minimal 450, IPK S1 harus diatas 3,00; menurut saya kedua syarat ini sudah sangat mampu menyaring orang-orang untuk mendaftar. Bagi saya yang masuk kuliah ditahun 2003 dan lulus kuliah pada tahun 2009, IPK diatas 3,00 menurut saya hanyalah orang-orang ter-rajin terpilih saja, karena dia pasti ketika kuliah selalu rajin dan bahkan bisa jadi mereka orang-orang yang termasuk lulus S1 cukup 4 tahun saja, tidak seperti saya. Namun untung saja IPK saya pas banget untuk melebihi syarat tersebut, lebih 0,01 saja. 

    Jika berkaitan dengan angka toefl, bagi saya sih saya merasa itu bisa diusahakan dengan belajar saat ini, tidak dengan IPK yang jelas-jelas sudah sangat lampau untuk usaha merubahnya, walaupun IPK S2 saya 3,8 pas dan itu tidak bisa dipakai menjadi syarat agar mungkin saya bisa punya nilai plus karena IPK saya tinggi. Maka dengan bekal yang mepet, karena alhamdulillah Toefl ITP saya adalah 497 jadi saya punya standart minimal dan saya sedikit percaya diri untuk daftar, tak lupa restu atasan juga sangat dibutuhkan, maka saya juga sangat bersyukur jika atasan saya mengizinkan saya untuk mengikuti seleksi ini. 

    Proses seleksi ini menurut saya sangat cepat, tidak sampai 1 minggu, tiba-tiba ada invitation group WA masuk di group Seleksi Wawancara pelatihan ini, jelas-jelas saya sangat bersyukur, namun juga semakin tidak percaya diri karena proses wawancara menggunakan bahasa inggris. Setelah jadwal wawancara keluar, ada beberapa strategi yang segera saya lakukan, yaitu segera menterjemahkan esai yang sudah saya tulis, karena sepertinya ada keyakinan jika wawancara besok materinya adalah apa yang sudah saya tulis, dengan bekal itu saya bersiap-siap menghadapi wawancara.

    Proses wawancara ini berlangsung kurang lebih 30 menit, dengan percakapan full bahasa inggris. Walaupun pewawancara bukan native, tapi cara beliau bertanya terdengar sangat-sangat fasih bahasa inggris. Untung saja, semua pertanyaan yang diberikan saya paham dan saya berusaha menjawab dengan bahasa inggris yang secara grammar acak-adul dan cenderung berulang-ulang jawabannya. Menurut saya, semua pertanyaannya bisa dikatakan hampir sama, sehingga vocab yang keluar dari mulut saya ya itu-itu saja, jelas-jelas terasa minim kosa kata. Sesi wawancara ini saya akhiri dengan rasa semangat dan antusias sekali, pasalnya ini adalah momentum pertama saya mengalami wawancara dengan full bahasa inggris, dan tentu saja dengan perasaan nothing to lose, karena saya merasa sesi wawancaranya yang dialami berantakan cara saya menjawab, tapi ya sudahlah...jika rejeki tidak kemana, walaupun juga berharap.

    Kamis, 18 September 2025, Pukul 14.02 WIB, tiba-tiba saya dijapri panitia Pelatihan ini, dikirimi link Pelatihan Teknis Bimbingan dan Konseling. Karena saya sudah menyimpan nomor ini, saya langsung join saya sambil berharap-harap cemas. Karena penasaran, saya chat di group dan menanyakan apakah ini tidak salah kirim link join group? Apakah ini berarti saya lolos?, alhamdulillah tak selang berapa lama panitia mengkonfirmasi jika yang berada digroup tersebut adalah peserta yang lolos pelatihan. Saya..sangat...tidak...menyangka!! 

    Agar tidak punya banyak ekspektasi dalam proses belajar nanti, saya meyakinkan diri ini mungkin saya diterima pasti adalah nomor terakhir kemampuan bahasa inggrisnya. Saya yakin semuanya sangat jago-jago bahasa inggris, dan ini lah tantangan pertama saya dalam menghadapi pelatihan ini. Saya harus semangat untuk belajar lagi, terutama bahasa inggris. Semangat ini membuat saya untuk berusaha mempersiapkan diri dengan baik, salah satunya dengan berusaha komitmen untuk membuat tulisan diblog sebagai bentuk refleksi harian saya dalam mengikuti pelatihan ini.

    Dalam proses ini, saya jelas-jelas tidak mungkin hanya pasrah dan mengikuti alurnya saja, ada usaha keras untuk meraihnya. Mulai dari meluangkan waktu untuk menyiapkan berkas-berkasnya, berusaha keras untuk menulis esai dengan jujur dan sesuai dengan kondisi, belajar keras untuk mendapatkan sertifikat bahasa inggris baru di English Score yang ternyata sangat gampang sekali membuat sertifikat bahasa inggris yang diakui serta lebih murah daripada toefl dan bisa dilakukan dirumah, belajar untuk bicara bahasa inggris dengan berusaha memahami kembali esai yang saya tulis dan translate sebagai modal saya untuk wawancara, semuanya adalah sebuah proses pembelajaran yang harus saya alami untuk bisa mengikuti pelatihan ini.

    "Bagi saya, pelatihan bukan hanya kesempatan untuk mengembangkan diri, tetapi juga janji untuk membawa pulang sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak.", kalimat ini adalah salah yang tulis dijelang akhir tulisan saya. Saya ingin bisa membagikan apa yang sudah saya raih kepada orang lain, atau pun mempraktekan ilmu yang saya dapatkan untuk profesia saya, Guru Bimbingan dan Konseling. Ini adalah harapan saya, dan saya akan mencobanya. Bismillah... 

Continue reading Semangat Untuk Berguna Bagi Orang Lain (Sebuah Refleksi untuk Selalu Belajar)