Sebuah pelampiasan terhadap kesewenang-wenangan seorang pemimpin perusahaan/organisasi secara positif adalah dengan memberikan saran.
Dan berikut ini adalah Tips Leader yang saya buat untuk mereka :)
1. Ketika seseorang menjadi Leader dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka langkah awal Leader adalah melakukan analisis atau pemetaan SWOT. Hal tersebut dilakukan agar Leader dapat mengambil kebijakan atau keputusan yang dirasa tepat dan sesuai dengan kondisi organisasi atau perusahaan.
2. "Pendekatan Berbasis Makanan" adalah salah satu pendekatan efektif dalam mendapatkan kepercayaan bawahan atau rekan satu tim.
3. Dengarkan keluhan dan informasi yang didapatkan dari siapapun dalam
organisasi atau perusahaan. Banyak "mendengarkan" akan lebih baik serta
informasi yang didapatkan dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil
keputusan.
4. Sebagai leader, untuk dapat mengatur atau mengkontrol seseorang itu
mudah sekali dengan menggunakan metode Ancaman atau membuat ketakutan
dengan sesuatu hal. Tapi, apakah mau ditakuti dulu baru pada bisa
mongkontrol bawahan atau rekan satu tim dalam organisasi atau
perusahaan?! Kalo kayak gitu apa bedanya dengan jadi preman?!
5. Sebagai Leader haruslah mampu memahami dan menghargai semua proses
bekerja atau pekerjaan yang terjadi didalam organisasi atau perusahaan,
bahkan hal-hal yang kecil. Setiap pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
memiliki alur proses menuju sebuah hasil. Apabila beberapa proses tidak
sesuai dengan target, maka lakukan evaluasi, baik itu ditengah proses
maupun setelah mendapatkan hasil. Dari evaluasi tersebut, dapat dibuat
Standart Operational Prosedur (SOP) agar setiap proses dapat berjalan
teratur dan tersistem serta dapat memperkirakan hasil yang didapat dari
proses tersebut.
6. Karakter umum para "bawahan" Leader di organisasi atau perusahaan
adalah selalu menuntut tauladan dari seorang Leader. Hal tersebut memang
tepat, namun seorang Leader tidak harus menjadi yang terbaik atau Best
of The Best di organisasi atau perusahaannya. Berusaha lebih baik dalam
setiap proses dengan menjaga kualitas Leader akan nampak lebih baik.
Selain itu, seorang Leader justru juga harus mampu mengajak rekan satu
tim atau bawahannya untuk mampu berproses lebih baik dari
pada sebelumnya. Syukur-syukur dapat melebihi Leader, karena kebanggaan
seorang Leader bukan hanya dinilai dari hasil kerja, namun juga ada
peningkatan kemampuan "leadership" rekan satu tim atau bawahannya.
7. Konflik dalam perusahaan atau organisasi itu perlu, karena konflik
dapat memberikan pelajaran berharga dalam bersikap. Gambar ini bisa
menjadi salah satu masukan untuk "bersosialisasi"
8. Ini adalah #TipsLeaderFaizPerjuangan
paling gampang Tentang menjadi Leader di sebuah perusahaan dan beberapa
faktor agar mencegah karyawan "terbaik"nya keluar dari pekerjaan.
Silahkan baca postingan Kompasiana ini http://www.kompasiana.com/cucum-suminar/ini-penyebab-karyawan-terbaik-resign_56adece38e7e618515c3bac2
9. Seorang Leader harus memahami pola dasar diskusi, sehingga dalam
interaksi baik dalam kondisi konflik atau non-konflik dapat
menyelesaikan permasalahan secara benar. Silahkan baca dan pahami link
dibawah ini. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kesesatan
10. Dalam istilah bahasa Jawa, ada pameo mengatakan "Seorang Leader jangan cuma bisa 3D, Dawuh, Dangu, Dukani". Dawuh artinya memerintah, Dangu artinya menanyakan, dan Dukani artinya memarahi.
11. Menjadi seorang pemimpin, maka dia akan mengalami rasa "kesepian". Perasaan dimana merasa diri nya satu-satunya yang memikirkan segala hal yang ada dalam organisasi atau perusahaan. Ini perasaan yg normal, namun jangan sampai terbawa terlalu dalam sehingga justru menjebak kita menuju arah "otoriter"
10. Dalam istilah bahasa Jawa, ada pameo mengatakan "Seorang Leader jangan cuma bisa 3D, Dawuh, Dangu, Dukani". Dawuh artinya memerintah, Dangu artinya menanyakan, dan Dukani artinya memarahi.
11. Menjadi seorang pemimpin, maka dia akan mengalami rasa "kesepian". Perasaan dimana merasa diri nya satu-satunya yang memikirkan segala hal yang ada dalam organisasi atau perusahaan. Ini perasaan yg normal, namun jangan sampai terbawa terlalu dalam sehingga justru menjebak kita menuju arah "otoriter"
...Masih bersambung