Saturday, June 14, 2014

Siswa SMK kerja di Pabrik Harus Benar-benar Niat Kerja

Melanjutkan tulisan saya kemarin tentang SMK PGRI 3 Malang, kebetulan memang studi banding saya dan guru-guru kemarin memang targetnya ada di daerah timur, terutama pada beberapa Industri yang berkaitan dengan Audio Video maupun Elektronika. Adapun lokasi pabrik yang dituju kemarin adalah Pabrik Polytron di Kudus, dan Pabrik Sinar Baja Electronic.

Kedua tempat ini semuanya membuat saya benar-benar tidak bisa berkata apa-apa. Pasalnya dalam kunjungan pabrik tersebut, saya benar-benar melihat dengan mata sendiri kerja seorang buruh pabrik yang rutinitasnya hanya seperti itu-itu saja dan bekerja mulai dari jam 8-5. Secara pribadi saya merasa tidak tega jika murid-murid saya nanti bekerjanya akan seperti "robot" jika mereka menjadi buruh pabrik, namun dibalik itu semua, sebetulnya banyak potensi lulusan SMK yang kerja di pabrik tapi bukan menjadi buruh pabriknya, tapi bagian maintenance mesin, seperti itu akan lebih menarik dan bisa meningkatkan kemampuannya. Tapi over all ya memang seperti itu dunia kerja di pabrik, bisa jadi ada yang gajinya besar, tapi ternyata kerjanya berat. Kesadaran inilah yang seharusnya ditanamkan pada siswa SMK sejak dini, dan semuanya di mulai dengan "DISIPLIN".

DISIPLIN adalah KUNCI KESUKSESAN, begitu tagline SMK PGRI 3 Malang. Memang benar tagline tersebut digunakan untuk mendapatkan output SMK yang benar-benar siap kerja di Industri. Jika sejak awal tidak disiplin, maka ketika dia kerja pasti akan jenuh dan cenderung akan mudah melawan atasan. Karenanya saya tidak heran ternyata SMK PGRI 3 Malang lulusannya benar-benar sudah siap ditampung di beberapa Industri yang ada di Indonesia.

Dari kunjungan saya ke pabrik yang di kunjungi, masing-masing memiliki catatan hebat dalam beberapa hal, yaitu

1. Pabrik Polytron Kudus
  • Pabrik Polytron ini menurut saya pabrik yang humanis karena ketika dalam penerimaan karyawan mereka mengutamakan kemampuan mengelola diri dan berkomunikasi dengan orang lain (Soft Skill). Hal itu mereka tunjukan dengan membuat rumusan-rumusan motivasi untuk karyawannya sehingga mampu bekerja optimal.
  • Pabrik Polytron ini karena memang sudah mendapatkan ISO, sistem pengelolaannya pun terlihat sangat profesional. Dalam penerimaan kunjungan pun mereka sangat menerima kedatangan kami. Pada bagian HRD menjelaskan tentang bagaimana pola kerja yang ada di Polytron, kami di jelaskan tentang motivasi kerja dan bahkan sangat layak apa yang mereka sampaikan dapat disampaikan kepada murid-murid kami.

 2. Pabrik Sinar Baja Electronic
  • Pabrik ini menurut saya hebat dalam pengelolaan sistem manajemen nya, pasalnya Pabrik yang memiliki karyawan 3000an lebih dan memiliki produk yang sudah di import ini ternyata perusahaannya adalah CV / Persekutuan Komanditer, bukan PT. Hal ini lah yang membuat saya kagum, karena istri saya saja juga direktur sebuah CV dan itu berarti dia bisa buat pabrik dengan CV.
  • Penggunaan CV dalam pabrik menurut saya benar-benar cerdas, dari beberapa info yang saya dapat, jelas dalam permasalahan pelaporan pajak jelas lebih kecil daripada PT. Selain itu, dalam penggunaan karyawan ternyata mereka menggunakan outsourcing.
Yup..segitu dulu deh sekelumit cerita tentang kunjungan kemarin :)
Continue reading Siswa SMK kerja di Pabrik Harus Benar-benar Niat Kerja

Friday, June 13, 2014

,

Mendidik Peserta Didik SMK Untuk "BISA!"


"Kesuksesan itu diawali dengan kesiapan diri untuk berubah menjadi lebih baik" 

Kata-kata itu muncul setelah 12 Juni 2014 lalu, saya dan serombongan rekan-rekan guru berkesempatan hadir ke SMK PGRI 3 Malang. Sebuah sekolah menengah kejuruan yang bisa saya katakan adalah sebuah SMK yang benar-benar membentuk peserta didiknya untuk siap menjadi "BISA!", sesuai dengan jargon "SMK BISA!". Arti dari "BISA!" dalam dunia SMK itu adalah "BISA" bekerja dengan ketrampilan yang berkompeten untuk kerja dan "BISA" melanjutkan ke perguruan tinggi.

Continue reading Mendidik Peserta Didik SMK Untuk "BISA!"